Dasar Awal Ikhlas Niat

1.NIAT YANG IKHLAS

Setiap hamba Allah memiliki kemampuan dan kemauan dalma beribadah yang berbeda-beda. Sedangkan nilai ibadah seorang hamba di hadapan Allah ditunjukkan dengan ikhlasnya dalam beramal. Tanpa keikhlasan takkan berarti apa-apa amal seorang hamba. Tidak akan ada nilainya di sisi Allah jika tidak ikhlas dalam beramal.
Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna.

Balasan yang dinikmati oleh hamba Allah yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal, walaupun amalan tersebut belum dilakukan. Disamping itu akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena dia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan atau imbalan. Dipuji atau tidak sama saja.

2. LAKSANANYA AMAL
Sekalipun jika kita niat baik tentu dah dapat ganjaran kebagusan apalagi dengan ditambahnya laksana amal merupakan perlebihan ganda dalam kebaikannya, beberapa trik dalam laksana amal:

a. Dengan Banyak Mendo'a/memohon terhadap Alloh SWT:
Agar kita bisa ikhlas yang sebaiknya, sesuai firmannya:

واستعنوا بالصبر والصلاة، وإنها لكبيرة إلا على الخاشعين

"Memohonlah kau kepada Alloh SWT dengan shobar dan melaksanakan sholat, sesungguhnya itu semuanya berat kecuali bagi orang yang khusu"

Makna Lasana kita mengerjakan harus dengan kekhusuan, dalam suatu kayyid menerapkan arti khusu adalah الإحسان dengan arti:

كأنك تراه، فإن لم يكن تر فإنه يراك

"Seumpama kau bisa melihat Alloh SWT, jika tidak kita tidak bisa melihatnya yakinkan dalam hati Alloh maha melihat pada kita"

Rasa hati dilihat Alloh SWT pondasi dasar dalam ikhlas, hingga kita tidak semata2 berbuat dan bertujuan hanya karena-Nya.

b. Dekatnya kita kepada Alloh SWT
Berawal dari keyakinan kita akan Alloh SWT, Melalui Asma, Sifat, Yang menghasilakan Taqorrub/dekat dengan Dzat, melalui oreintasi jiwa yang terkandung didalamnya, tekad, fikir, ucap, prilaku, hubungan dan persambungan hanya Alloh semata, Sekalipun persambungan dengan sesama makhluk hanya karena Alloh SWT, ataupun berjauhan dengan makhluk hanya karena Alloh Semata.

c. Tidak memiliki sesuatu hanya Alloh
Ketika kita mendapat sesuatu, kehilangan sesuatu, kemusibatan ini dan itu, ataupun apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini hanya berserah kepada Alloh SWT, terbinar kerendahan hati dan rasa tidak memiliki, Allohlah segalanya.

d. Berbuat sesuai konsep/Aturan:
Dalam kayyid Fiqih jelas laksana ibadah, dari mulai HUKUM, SYARAT, SYAH, SUNNUAH, BATAL, dna yang lainnya hingga tercipta ketertiban dalam segalanya.

No comments:

Post a Comment